Laman

Kamis, 06 Maret 2008

Jangan Cuma Baru Bisa Mimpi

Surat Faathiir ayat : 39 =
Dia-lah yang menjadikan kamu khalifah-khalifah (pemimpin-pemimpin) di muka bumi. Barang siapa yang kafir, maka (akibat) kekafirannya menimpa dirinya sendiri. Dan kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah kemurkaan pada sisi Tuhannya dan kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah kerugian mereka belaka.

Pada dasarnya kita semua adalah peminpin bagi diri kita sendiri dan bahkan orang lain namun pada kenyataannya kita belum pantas untuk dikatakan sebagai seorang pemimpin, seringkali kita lebih tepat dikatakan sebagai seorang pemimpi (gak pake ‘N’ di akhirnya). Walaupun tidak jauh berbeda dalam susunan hurufnya tapi itu sangat berpengaruh. Kata pemimpin jika dihilangkan huruf ‘N’ diakhirnya maka akan menjadi pemimpi, dan memang banyak orang yang berkata kalo pemimpin itu seorang pemimpi yang diakhiri dengan ‘N’ atau menurut saya lebih tepatnya ‘eNd’ yaitu seorang yang punya banyak mimpi dan diakhiri dengan sebuah tindakan untuk mewujudkan mimpi-mimpinya itu, tidak hanya terus-menerus bermimpi.

Masih ingat dengan Captain Tsubasa (itu loh film kartu tentang sepak bola Jepang) Tsubasa memiliki mimpi ingin mengantarkan Jepang menjadi juara sepak bola dunia, dan ia tidak hanya menjadikan itu sebagai sebuah impian belaka tapi langsung berusaha keras dengan terus berlatih sepak bola, pergi ke Brazil untuk bergabung dengan tim di sana, lalu pergi ke Spanyol untuk bergabung dengan timnya Santana dan akhirnya Jepang melangkah ke Piala Dunia (jadi inget lagi ya....). yap, makanya Tsubasa bisa disebut sebagai pemimpin Tim Jepang di Piala Dunia (inget ini Cuma di Film). Lalu bagaimana dengan kita ? kita harus mulai menyusun mimpi-mimpi kita, contohnya saja secara umum jika sekarang umur kita 18 tahun dan sedang kuliah di tingkat pertama kita coba untuk bermimpi bahwa kita ingin lulus pada umur 22 tahun dengan Cumlaude, lalu langsung bekerja di sebuah perusahaan terkenal, memiliki 5 anak yang soleh/solehah di usia 32, menjadi Presiden Direktur di usia 35, memiliki beberapa perusahaan pribadi di usia 40, dan lainya sampai ketika Allah mengadili kita di Akhirat nanti, kita masuk surga (amin....). nah maka jika kita seorang pemimpin (pake ‘N’ loh) kita akan langsung belajar dengan rajin dan tekun untuk mendapatkan “cumlaude”, mencari calon suami/istri yang soleh/solehah agar anak kita juga soleh/solehah (dimana nyarinya ya...), ikut organisasi biar dapat bekerja dengan baik dan menjadi Direktur, mulai berbisnis untuk mendirikan perusahaan pribadi dan lainnya hingga mulai bertobat dan melakukan hal-hal baik menurut Allah agar kita masuk surga (amin). Tapi jika kita seorang pemimpi (inget gak pake ‘N’) kita hanya akan diam saja mengikuti kemana angin berhembus dan air mengalir (cieee...), duduk di depan komputer saja menjadi Ph. D. Pahlawan Dota (game komputer itu loh...) atau tidur saja melanjutkan mimpi-mimpi yang tidak akan menjadi kenyataan.


Nah, sekarang saatnya kamu memilih ingin menjadi pemimpiN atau Pemimpi saja. Karena hanya kamulah yang bisa menentukan jalan hidup kamu, ingin selamnya menjadi pemimpi atau kamu ingin mengubah dunia, setidaknya duniamu (kebiasaan) dulu, dengan menjadi seorang pemimpin, dan awali dengan bermimpi. Oya, untuk jadi pemimpin gak harus ikutan pemilu loh....tapi yang pasti kalo ada pemilu pilih pemimpin yang mimpinya indah (maksudnya visinya bagus).

Dan terakhir sekaligus mengulang judul di atas
Jangan Cuma Baru Bisa Mimpi.....
mari menjadi Pemimpin