Laman

Rabu, 29 April 2009

pemimpin menurut Islam

Sudah bosan dengan janji, visi dan misi capres & caMWA Kabinet KM ITB ? Eit, Siap-siap aja kita akan banyak mendapatkan hal serupa dari para Capres dan Wapres RI? Lalu bagaimana Islam memandang seorang pemimpin, berikut sedikit pembahasaannya :
“Anda tak akan dapat memimpin orang lain, sebelum Anda dapat memimpin diri Anda sendiri”
Pemimpin adalah teladan, memiliki kewenangan tanpa menjadi sewenang-wenang. Panduannya dalam Islam sesuai dengan contoh dari Rasulullah SAW. Yang harus ada pada pemimpin adalah sidat-sifat sbb. :
1. Siddiq :
Benar dalam Niat, Benar dalam perkataan, Benar dalam berpikir (tidak licik) dan Benar dalam perbuatan.
2. Amanah :
Terpercaya. Al-Amin. Jujur. Tepat Janji. Tanggung jawab
3. Fathonah:
Mempunyai wawasan (knowledge) yang luas, berpikir maju, mempunyai skill atau keterampilan yang baik dalam membaca potensi dan memotivasi
4. Tabligh :
Mampu berkomunikasi efektif, Lebih banyak mendengar orang-orang yang dipimpinnya, Bahasa komunikasinya bisa dimengerti oleh orang-orang yang dipimpinnya. Mudah dihubungi dan juga mudah untuk dekat siapapun. Ramah tamah, selalu respek terhadap orang-orang yang dipimpinnya, Mempunyai perimbangan yang bijak serta selalu bersahabat kepada setiap orang. Sifat tabligh dalam memimpin juga menuntut untuk selalu berusaha memahami keinginan orang-orang yang dipimpinnya serta mengetahui kebutuhan orang-orang yang dipimpinnya.
Sedang berdasarkan pengamatan saya harus dihindari dari seorang pemimpin adalah: Lisan tidak terjaga, Nato ( No Action Talk Only), Terlalu banyak bergurau, Sering berkata keras, kasar dan keji, Sering mengobral janji yang tidak ditepati dan sering bersumpah palsu, Berdusta atau terbukti berbohong, Egois, Kesombongan, Tidak tahu etika, Tidak Adil.
Yup itu sekilas tentang pandangan Islam terhadap pemimpim, maka jangan sia-siakan kesempatan mu untuk meimlih pemimpin yang terbaik.

Selasa, 21 April 2009

perjalanan Jogja-Bandung; sebuah Pelajaran & Hikmah

Jogja-Bandung, jumat-Ahad, aku dan teman-teman ku (Adi, Rian, Rosi dan Liswati). mencoba untuk berbagi sesuatu dengan teman-teman di Universrtas Negeri Yogyakarta.

From Bandung With Love to Jogja. perjalanan dengan Lodaya Malam (Bisnis), pukul 20.00. mencoba menikmati suasana kereta.

mengerjakan Propulsi, Baca PMLDK, Tilawah, makan, persiapkan presentasi, mencoba untuk tidur, tapi sulit...

pukul 22.00
melihat sekitar kereta...
seorang pria dewasa tertidur dilantai dengan selimut sebagai alas, tak punya karcis.
pria dewasa yang lain lagi terus mengepulkan asap rokok.
temanku laki-laki satu, terus tidur, tidur terus...
satu lagi laki-laki membaca, menghafal alquran....
Perempuan satu mencoba untuk tidur...
perempuan dua, berusaha untuk terjaga...

dengan suasana seperti itu mencoba untuk tetap bersyukur.

sampai di Jogja...
bertemu dengan teman-teman Jogja, disambut keramahan khas jogja...
berkeliling jogja menuju tempat beristirahat, lenggang jalanan jogja..

siangnya bertemu dengan teman-teman UNY, mereka bersemangat untuk menggali ilmu agar lebih baik, kami memcoba memberikan sebaik mungkin.
antusias, ramai, penuh perhatian dan tak menyia-nyiakan kesempatan... itulah yang kutangkap.

bada magrib sebelum pulang...
kali ini bukan Lodaya Malam (bisnis maupun Eksekutif) tapi Kahuripan (ekonomi).

kereta berangkat pukul 21.10, namun 20.45 kami (laki-laki) masih tak tahu harus ke stasiun naik apa dan dimana.

para wanita sudah menunggu, dan tak henti-henti mengirim pesan singkat. mungkin khwatir kami tak sampai stasiun tepat waktu.

akhirnya bertemu dengan seorang teman yang rela mengantarkan kami, jalan Jogja jadi sirkuit, ngebut....

perjuangan masih berlanjut...
berlari, mencari kursi kosong di kereta Ekonomi, huh mustahil, dapat yes... tapi ini tempat restoran jadi harus makan dan bayar.

musik dangdut disko, kepulan asap rokok, bau badan, pedagang lalu lalang, panas, keringat, tangisan seorang balita, keharmonisan suami istri, kasih sayang seorang ayah, menghiasi perjalan kami.


tak terlupakan bersama Adi Rian Rosi dan Lis....

*tak jelas mungkin, gaya baru penulisan.
seperti menulis status di FB.