Laman

Jumat, 21 November 2008

Jalan Panjang Menuju G1

Visi : Menjadikan GAMAIS : “Satu Keluarga Menjadi Model Lembaga Dakwah Kampus Nasional Berbasis Pembinaan dan Kompetensi, Melingkupi Seluruh Sayap Dakwah Menuju Indonesia Islami”


Misi : Menjalankan Misi-misi GAMAIS ITB, Misi-misi GAMAIS ITB :
• Terbentuknya kader-kader sesuai profil gamais ITB melalui pembinaan yang tepat dan berkelanjutan serta pengokohan ukhwah untuk mendukung suksesnya dakwah di ITB
• Syiar dan pelayanan kampus yang mengakar dan menyentuh seluruh elemen kampus
• Menjadikan GAMAIS sebagai LDK yang Mandiri Finansial 2010 dan Pelayan Ekonomi Ummat 2013
• Membentuk mahasiswa ITB yang berprestasi, mencintai ilmu pengetahuan, dan berkontribusi nyata.
• Berbasiskan jaringan yang luas dan kuat, menjadikan GAMAIS ITB sebagai akselerator dakwah kampus Nasional serta inisiator dakwah kampus Internasional
• Menuju Muslimah ITB yang Berkepribadian Islami

Rabu, 19 November 2008

jika ingin mengadakan TAN

berikut ini sarang dari Maulana Abduh, panitia teknis acara TAN:

Teknis kalau mau mengadakan acara TAN
Jika ingin mengadakan TAN, ada beberapa pertanyaan yang perlu dijawab
1. Tempat acaranya dimana?
2. Mau kerjasama sama LPM gak? (menyangkut dengan pertanyaan satu)
3. Jumlah pesertanya berapa?
4. Dll
Acara TAN bisa dilakukan sendiri atau kerjasama
Jika ingin mengadakan acara sendiri, maka hanya dibutuhkan jaringan internet yang bisa connect ke skypea, ada handycam, proyektor dan layar. Kalau pakai cara ini, kita seperti chatting + suara dan gambar aja (kalau yang pernah pakai skypea pasti tahu). Cara ini belum di coba, jadi silahkan coba.
Kalau ingin mengadakan acaranya di ITB maka mau tidak mau harus melakukan kerjasama, baik dengan admin itb (cumi) atau dengan LPM.
Kerjasama dengan admin itb, sebenarnya hanya untuk minta IP address yang bebas firewall a.k.a bebas cumi. Perlu diketahui bahwa program skypea gak bisa diakses di dalam itb karena dicumiin. Jadi kalau dah dapet IP bebas firewall, acara TAN bisa dilakukan dimana saja (sepertinya). Kalau sudah bisa tembus dan bisa masuk skype, maka prosedurnya sama saja dengan jika melakukan mandiri.
Nah.. kalau mau kerjasama sama LPM, tidak perlu minta IP bebas firewall karena LPM menggunakan alat berbeda, polycom, yang bisa melakukan teleconference dengan beberapa Negara yang memang sering melakukan SOI. Polycom ini gak perlu setting-setting seperti skypea, tetapi bisa langsung pakai. Tapi masalahnya, LPM Cuma bisa menggunakan polycom dibeberapa spot saja, seperti di ruang TVST-B dan di sekitar gedung TVST, ruang LPM, dan katanya sih di CC Timur lantai bawah. Kalau di dalam ruang LPM, kapasitasnya sedikit, kalau di TVST-B seperti kuliah aja. Enaknya kalau kerjasama dengan LPM tidak perlu repot-repot mengurusi masalah jaringan, tapi biayanya juga memang terbilang lumayan. Kalau mau tahu lebih jauh kerjasama dengan LPM, langsung Tanya aja aja ke kantor LPM di TVST lantai 2.

Sabtu, 01 November 2008

the Good idea : Ta'lim Antar Negara

sebuah ide baru yang diuraikan dari kata-kata kepala GAMAIS ITB, Ridwansyah Yusuf Ahmad, : " dhes, kita go Internasional". akhirnya menghasilkan sebuah konsep kegiatan yang kami namai Ta'lim Antar Negara yang dilaksanakan pada tanggal 13 September 2008. kegiatan ini tidak pada dasarnya sangat simple, karena hanya sebuah ta'lim biasa, namun dengan sedikit terobosan teknologi, karena kami dari kampus teknologi ITB, kami menyulap ta'lim ini menjadi sebuah acara dengan skala internasional.

Kegiatan yang bekerja sama dengan Mahasiswa Muslim Indonesia yang bersekolah di Nangyang Teknologic University Singanpura dan International Students Forum ITB, ini menggunkan teknologi Internet sehingga ta'lim dapat diselenggarakan secara live dari dua tempat yang berjauhan ITB Indonesia dan NTU Singapura. kegiatan ini pun menyedot peserta hingga lebih dari 100 orang, yang pada awalnya hanya disiapakan untuk tidak lebih dari 100 orang, dan dihadiri pula oleh mahasiswa asal Malaysia.

Pengisi dari Ta'lim ini adalah Bapak Hermawan K. Dipojono, beliau menceritakan tentang kehidupan keislaman di luar negeri. Dari Singapura dan Malaysia mereka menceritakan nuasa keislaman disana, sehingga para peserta dari Indonesia merasa bersyukur dengan kondisi di sini. penyampaian dilakukan dengan berbagai bahasa, Indonesia, Melayu Mlaysia dan Inggris.

Ta'lim Antar Negara merupakan ide yang brilian, sebuah kegiatan biasa (ta'lim) diberi sedikit racikan ide yang "ajaib" sehingga dapat menjadi nilai tambah yang menjadikan beda dari ta'lim-ta;lim yang lain. semoga ide ini dapat memicu lahirnya ide-ide lain yang dapat semakin menambah ragam cara dalam menyebarkan nilai-nilai kebaikan dan keislaman.